Profil Tanaman |
Written by Agus sudarto |
Sunday, 06 February 2011 23:19 |
Buah delima atau biasa kita kenal dengan Punica granatum Linn phomegranathe adlah buah yang biasa kita kenal sebagai buah segar,untuk di makan atau sebagai pelengkap ritual tujuh bulanan. Namun bukan hanya itu manfaat buah delima,buah delima bisa sebagai bahan kecantikan dan juga bisa sebagai bahan pengobatan. Buah delima konon berasal dari negeri persia dan menyebar keseluruh penjuru dunia,di indonesia buah delima punya nama berbeda seperti di aceh,buah ini bernama Gilma,di jawa orang kebanyakan menyebut dengan buah Gangasan atau di jawa barat orang menyebut dengan buah delima seperti yang kita kenal sekarang ini.
|
|
Profil Tanaman |
Written by Agus Sudarto |
Tuesday, 25 January 2011 13:29 |
Jaboticaba ( Eugenia Cauliflora Berg) masuk ke Indonesia sebagai Anggur Brazil karena dari bentuk buahnya mirip dengan buah anggur. Yang berbeda dari tanaman ini adalah batang dan bunganya sangat mirip dengan buah jambu biji. Daging buahnya berwarna putih diidentikkan seperti lemak kura-kura yang dalam bahasa tupi disebut "jabotim". Keunikan dari buah jaboticaba adalah rasanya yang bercampur menjadi tujuh rasa yang berbeda, asam, manis, segar, rasa alpukat, anggur, dan lain-lain. Jaboticaba sangat lambat pertumbuhannya, apalagi kalau ditanam dari biji. Umur satu tahun hanya bisa mencapai tinggi kurang dari satu jengkal saja. Dengan pertumbuhan yang sangat lambat tersebut membuat harga jaboticaba menjadi sangat mahal. Untuk jaboticaba ukuran 3 meter pernah terjual dengan harga mencapai 15 juta rupiah. Harga itu menjadi wajar tatkala kita melihat pertumbuhan pohon tersebut yang sangat lambat dibandingkan dengan kebanyakan tanaman lainnya. |
Profil Tanaman |
Written by Garden |
Tuesday, 17 August 2010 06:10 |
Bentuk daun beragam ada perubahan warna dari muda hingga tua. Di habitat` aslinya, tumbuh di bawah naungan hutan tropis. Kehadirannya di taman menjadikan suasana tropis Lebih kental. Suplir sudah menjadi tanaman hias sejak lama dan penggemar setianya selalu bejibun.
Walaupun tanaman ini 'hanya' nampak hijau, namun punya detail yang menarik. Bentuk daunnya beragam. Untuk beberapa jenis, ada pertumbuhan warna dari daun muda (pucuk) menjadi tua. Dari merah muda, menjadi hijau keputihan lantas menjadi hijau. Lebih dari itu, merawat suplir memang punya tantangan tersendiri.
|
Profil Tanaman |
Written by Agus Sudarto |
Wednesday, 21 July 2010 21:45 |
Leci Kom adalah leci dataran rendah yang berasal dari Cina Selatan yang adaktif di dataran rendah dan panas yang menurut cerita dibawa oleh seorang saudagar asal Cina yang merapatkan kapalnya di Samut Songkhram Thailand. Famili Sapindaceae ini dulunya adalah buah kesukaan Yang Kuei Fei - seorang selir dari Kaisar Hsuan Tsung pada zaman dinasti Ming di Cina.
Hampir semua kebanyakan penduduk di Samut Songkhram bertanam leci kom. Varietas leci unggul ini bersosok pendek dan bertajuk kompak, cocok dengan namanya yang berarti kerdil. Terbukti tanaman disana yang berumur 20 tahun pun rata-rata hanya setinggi 4-5 meter saja. tanaman leci kom baru belajar berbuah pada umur kira-kira 3-4 tahun dengan bibit hasil cangkokan. Di Payangan Bali, dengan umur 10 tahun baru berproduksi hanya beberapa dompol saja meski pada umur 5 tahun sudah mencapai panenan sekitar 25 kg.
|
Peristiwa |
Written by admin |
Saturday, 03 July 2010 10:24 |
|
Peristiwa |
Written by kompas |
Saturday, 03 July 2010 10:05 |
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta akan memantapkan pameran Flora Fauna (Flona), di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, sebagai agenda unggulan tahunan kota Jakarta melalui peraturan yang lebih pasti. Hal tersebut demi memberikan kepastian kepada masyarakat, khususnya petani tanaman hias, tanaman buah, usaha agro bisnis, peternak, dan pedagang hewan peliharaan serta pedagang kuliner untuk memamerkan hasil kreasinya kepada masyarakat luas dalam ajang pameran ini.
Pasalnya selama ini, meski telah dilangsungkan secara rutin bertahun-tahun, namun belum ada aturan yang memastikan digelarnya pameran flona ini. Sehingga, masyarakat yang ingin menjadi peserta pameran masih ragu untuk menjadi peserta dan memamerkan hasil kreasi terbaiknya.
|
Profil Tanaman |
Written by Agus Sudarto |
Thursday, 24 June 2010 14:32 |
Secara umum terdapat dua tipe klengkeng yaitu klengkeng tropika dan subtropika (temperate). Namun akhir-akhir ini kian populer dengan adanya klengkeng yang sudah diadaptasikan dengan iklim tropika. Untuk jenis yang pernah populer adalah klengkeng pimpong dan diamond river. Keduanya dapat berbuah dengan mudah didalam pot tanpa induksi pembungaan.Berbeda dengan jenis unggul klengkeng itoh dimana harus ada proses induksi pembungaan dengan diberi Kalium Klorat (KCL03) atau Natrium Klorat (NaCL03). Induksi adalah proses perangsangan pada pohon agar berbuah / berbunga.
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar